Minji couple · Songfic

At Gwanghwamun (Songfic)

Gambar-Romantis13

Main Cast        : Park Jiyeon (T-ara) and Choi Minho (SHINee), etc

Length             : Oneshoot

Genre              : Romance in Songfic

Author             : @RianisaRisa

Theme Song    : At Gwanghwamun by Kyuhyun Super Junior

Halooo~ Aku membawa oneshoot *alangkadar* nya nih. Karena dari genre nya saja sudah Songfic, maka bisa disimpulkan aku lagi kurang kreatif bikin cerita sendiri hahaha~ maaf ya jika alurnya berantakan, ceritanya aneh dan gak jelas dan typo bertebaran. Maklum udah lama gak nulis :p
HARGAI AUTHOR YA 😥

Happy Reading Minji Shipper^^

.

.

.

At Gwanghwamun ~

Bagaimana harimu?

Tinggal beberapa hari lagi musim panas berakhir

Entah kenapa, aku merasa akhir-akhir ini sangat melelahkan

Ketika dedaunan berubah warna di jalanan Gwanghwamun

Waktu itu, ketika aku kembali berani mengangkat kepala ini

Diam dan membisu. Tidak ada siratan makna yang terpancar dari kedua bola mata elang milik seorang namja yang tengah berdiri ditengah-tengah keramaian kawasan Gwanghwamun. Sudah lebih dari 1 jam namja tersebut menghabiskan waktunya dengan sia-sia. Membuang ruang waktunya dengan aksi melamun berkepanjangan bahkan tak dapat terhitung sudah berapa banyak helaan nafas yang terdengar berhembus kusut dari lorong pernafasannya, manandakan pikiran namja tersebut sedang dalam keadaan abstrak. Otaknya berputar bak mesin waktu yang terulur ke belakang lebih jauh. Sorot matanya memperhatikan sekitar, entah itu apa namun pandangannya terbilang kosong.

*On Flashback

“Oppa, apa yang kau lakukan?” Malam itu, seorang gadis bertanya dengan anehnya. Ia dibuat penasaran akibat ulah tingkah kekasihnya yang bernama Choi Minho. Mereka tengah berada di kawasan Gwanghwamun, tempat sejarah dengan keindahan benteng kerajaan yang luar biasa. Banyak sekali orang-orang Korea yang berkunjung ke tempat ini. Selain pemandangannya yang ‘Wow’ , Jiyeon sangat suka dengan momentum air mancur yang menyembur secara otomatis. Kalau saja dia tidak dilarang Minho, mungkin dia sudah nakal dan menerobos air mancur itu saking gembiranya. Seperti anak kecil.

“Jiyeon..”

“Ne?”

Detak jantung Minho bisa dirasa berdetak sangat cepat. Malam itu sungguh ia sangat terlihat berbeda dari biasanya. Kenapa dengan mu Oppa? Kenapa gelisah seperti itu?

“Ada yang ingin aku katakan padamu” Minho menahan nafasnya sejanak dengan menatap hati-hati kedua bola mata indah Jiyeon. Jiyeon masih terbelenggu aneh, kemudian ia tersenyum cantik lalu menganggukan kepalanya lucu sekali “Ya! Kau ini aneh, tidak seperti biasanya! Kalau mau bicara ya bicara saja, aku pasti akan memasang kedua telingaku baik-baik”

Tiba-tiba momentum keindahan yang ditunggu Jiyeon saat itu memainkan aksinya. Air mancur dengan perpaduan lampu warna-warni memberikan pemandangan indah bagi para pengunjung Gwanghwamun. Jiyeon menengok cepat kearahnya, dengan penuh rasa gembira dia berlari meninggalkan Minho sebentar “Oppa chankaman! Aku ingin kesana sebentar!” dia meminta izin lalu berlalu dengan kilat

“Hey! Jangan menerobos air mancur! Nanti kau bisa sakit Jiyeon..”

“Arraseo!!” 

Lihat? Minho seperti sedang mengajak seorang anak kecil yang kini tengah bermain bersama air mancur dihadapannya. Ia tersenyum kala mengetahui Jiyeon adalah kekasih terbaik yang ia punya. Senyum, tawa, kebebasan dan dunianya yang humoris mampu membuat hari-hari Minho berwarna mengalahkan keindahan pelangi. Kadang pula sifat Jiyeon yang kanak-kanak itu bisa berubah menjadi sosok seorang kakak bagi Minho. Ia mempunyai kekasih yang bisa berubah setiap waktu, kekasih bunglon.

“Oppa!!!!!! Kemarilah.. disini menyenangkan!!!”

“Aniya, aku disini saja!!” Minho menolak ajakan Jiyeon sambil tersenyum. Oh tidak, jawabannya berhasil membuat Jiyeon berkacak pinggang sambil menggembungkan pipinya. Minho tertawa tanpa rasa bersalah, segera ia mengambil ponselnya dan…

BLITZ

Satu foto ia dapatkan ~

*Off Flashback

Minho terduduk dibangku yang sama. Sama seperti dua tahun yang lalu di malam itu. Bedanya saat ini ia hanya sendiri. Sejenak helaan sepi itu melanda Minho berujung rindu. Dia menoleh ke samping dan menatap sendu permukaan bangku yang dulu diduduki Jiyeon tepat disampingnya. Dia mengusap permukaan bangku itu dengan pilu, perpisahan.

Kita seharusnya tersenyum cerah bersama

Tapi, sekarang kita hanyalah dua orang asing

Dalam pelukanmu, disanalah duniaku

Selamat tinggal, untuk hari bahagiaku

 *On Flashback

“Kau bahkan menolak ajakan ku! Wae? Takut basah dan tidak punya baju ganti eoh?” setelah Jiyeon asik dengan dunianya, dia segera berlari kembali menghampiri Minho yang kini tengah menunggunya di salah satu bangku panjang. Jiyeon cemberut, mukanya terlihat kesal karena Minho tidak memberikan kesan romantis pada saat itu. Huft… yasudahlah.

“Maafkan aku. Apa kau basah juga eoh? Sudah puas bermainnya anak kecil?” usakan manis diberikan Minho hingga membuat rambut Jiyeon sedikit berantakan.

“Oppa, aku jadi kedinginan” keluhnya mengadu membuat Minho membulatkan matanya

“Tuh kan apa aku bilang! Kau itu ada-ada saja sih. Hahh.. ckck” Minho melepas jaket yang dikenakannya lalu memakaikannya di badan Jiyeon agar tercegah dari rasa dingin. Jadi hangat sekali rasanya.

“Gumawo Oppa. Oh iya, bukankah tadi kau ingin mengatakan sesuatu? Apa itu?”

“Ne?” Minho menyahut terkejut lalu kembali pada keadaan semula dimana ia sulit mengungkupkan isi pernyataan yang sudah ia siapkan dari beberapa hari yang lalu. Tangannya bergerak menggenggam tangan Jiyeon dengan hangat, memastikan semua keputusannya itu adalah hal yang terbaik.

“Jiyeon..”

“Iya?”

“Se-sebenarnya.. aku terlalu ta-kut me-mengatakan ini..”

“Uh? Kenapa takut? Memangnya kau bicara dengan hantu?!”

“Aku sedang tidak bercanda”

“Hehehe aku minta maaf Oppa” sesal Jiyeon dengan cengiran khas kudanya. Diusapnya tangan Minho yang masih terpaut ditangannya lalu berkata “Hari ini yang terakhir?”

“Terakhir?” Minho menyahut bingung tapi Jiyeon tetap menatapnya dalam senyum. Menyiratkan pandangan seolah-olah berkata “Aku sudah tahu semuanya, Oppa”

“Chukae Oppa!! Chukae chukae chukae!! Ahh jinjja.. aku bangga mempunyai kekasih seperti Choi Minho. Kekeke~ “

Minho masih tidak mengerti dengan gelagat Jiyeon yang tiba-tiba bahagia sambil bertepuk tangan sendiri. Apa Jiyeon sudah mengetahuinya? Sejak kapan? Dari mana ia tahu?

“Ya Oppa! Kenapa diam? Yaaa!! Seharusnya tadi kau merayakan hari terakhirmu menjadi orang biasa. Bukankah masa trainee mu sudah selesai? Sebentar lagi kau akan debut kan? Oppa jinjja!! Aku sangat sangat senang sekali mendengarnya…” Jiyeon memeluk Minho erat serat-eratnya. Berbeda sekali dengan Jiyeon, Minho masih termangu tidak tahu harus berbuat apa. Tampak sangat bodoh untuk saat ini.

“Oppa tidak membalas pelukanku?” Jiyeon mendongakan kepalanya disela-sela ia memeluk. Minho merunduk menatapnya teduh “Kau tahu darimana soal ini?”

“Apa sih yang tidak aku ketahui darimu? Dari sekian banyak orang yang akan menjadi fans mu, aku adalah fans pertama mu hihihi..”

Mendengar jawaban Jiyeon, Minho berhasil dibuatnya tertegun sejenak. Dia jadi tidak rela meninggalkan Jiyeon yang waktunya tidak akan lama lagi. Ia kecup hangat kening Jiyeon beberapa saat, lalu HUG! Minho memeluk Jiyeon lebih lebih erat dari yang Jiyeon lakukan. 

“Berapa lama Oppa? Berapa lama? Berapa lama kau akan pergi eoh?” Minho merenggangkan pelukannya dan beralih menangkup wajah Jiyeon lalu mengusapnya lembut “Mianhae Jiyeon, tapi aku tidah tahu berapa lamanya aku akan pergi. Kau bisa menjaga dirimu baik-baik kan?”

“Uhm” Jiyeon mengangguk mantap “Aku selalu mendukung apa yang kau lakukan, Oppa”

“Dan aku yakin kau pasti akan mendapatkan namja yang lebih baik dariku”

“Ne?!” mendadak tenggorokan Jiyeon terasa tercekat. Ia melepaskan pelukannya dengan spontan

“Apa maksudmu?”

“Aku sangat bersyukur perpisahan kita ini akan berjalan baik-baik saja. Awalnya aku takut kau akan sulit melepasku, karena aku pun juga sulit melepasmu. Tapi aku sungguh berterimakasih karena memiliki kekasih yang bisa mengerti keadaan ku apa adanya. Jiyeon.. kau bisa menjaga dirimu baik-baik kan? Berjanjilah padaku. Arraseo?”

“Oppa…”

“Mianhae, diantara keduanya aku tidak bisa memilih salah satu. Tapi pada akhirnya aku harus merelakan salah satu darinya. Besok aku adalah Minho yang baru. Tapi bukan Minho yang berubah. Kau sudah tahu kan kalau aku akan jarang bahkan sangat sulit meluangkan waktu untuk mengulang keadaan ini, kenangan kita? Jiyeon gumawo.. kau adalah warna dari warna yang sebenarnya”

Jiyeon tidak bergeming “Maksudmu menemukan namja baru itu apa, Oppa? Hubungan kita ….. selesai?!” sahut Jiyeon yang suaranya mulai terdengar gemetar. Jujur saja, bukan ini yang ia maksud ‘mendukung semua yang dilakukan Minho’

“Eh? Bukankah kau sudah tahu semuanya? Maksudku ya.. kekasih baru. Hubungan kita berakhir”

Setelah mendengar itu Jiyeon langsung menangis hebat. Bukan, bukan ini yang ia maksud. Dia tidak mengerti kenapa Minho menyelesaikan semua hubungannya. Apakah harus seperti itu jika ingin menjadi artis? Bahkan Jiyeon sanggup menjalankan hubungan jarak jauh jika Minho mau. Tapi nyatanya, Jiyeon sudah dilepas dengan senyuman yang akan berganti menjadi senyuman masa depan Minho. Dibanding cinta, Minho lebih memilih dirinya sendiri untuk masa depan dan karier.

Untuk soal ini Jiyeon tidak mengetahuinya sama sekali. Tapi sambil menangis Jiyeon berkata se-mampunya dengan tawa “Ah iya, aku lupa soal yang satu ini hahaha sepertinya aku terlalu bahagia mendengar kau yang sebentar lagi akan debut. Haha,- gwenchana~ Aku.. ya, gumawo Minho Oppa”

SLUURRRRRRRRR

Air mancur membuncah kembali secara otomatis masih dengan perpaduan warna yang menakjubkan. Endingnya, Minho mencium bibir Jiyeon lembut sebagai akhir kisah mereka. Menyakitkan, momentum yang paling disukai Jiyeon harus berganti menjadi mimpi buruk, dalam sekejap. 

*Off Flashback

Hari ini, seperti orang bodoh aku berdiri disini

Membiarkan tubuh ini basah dibawah hujan

Menunggumu, kau yang pasti tidak akan datang

Aku bahagia

Ketika mengingat kenangan

Kita yang berjalan sambil berpegangan tangan

Aku berbalik ke belakang, berharap kau berdiri disana

 

“Choi Minho eoddi? Kau dimana? Masih didalam kawasan Gwanghwamun? Mau aku jemput sekarang? Aku takut kau kehujanan”

“Aku sudah kehujanan Hyung..”

“Mwo? Ya palli cari tempat untuk berteduh. Nanti aku akan menjemputmu disana! Ingat, hubungi aku secepatnya. Arraseo?”

“Hahaha ne, aku mengerti. Terimakasih, maaf merepotkanmu Hyung”

“Sudahlah, meski kau sumber keuanganku tapi aku sudah menganggap kau seperti adik ku sendiri. Jaga dirimu. Aku pasti akan datang lebih cepat dari pada para fans mu yang akan bertingkah berlebihan. Tunggu ya..”

KLIK

Sambungan telepon terputus hingga tawa kecil Minho mengumpat dengan sendirinya. Minho beruntung memiliki manajer yang sangat perhatian dengannya. Terlebih kesempatannya mengunjungi tempat ini langsung diperbolehkan olehnya setelah Minho menyudahi rangkaian kegiatan pemotretan bersama SHINee di salah satu studio majalah.

“Yakkk hujaaannn palli berteduhhhhh!!!!”

“Jiyeon?”

Minho berbalik cepat saat mendengar suara jeritan yeoja yang persis sekali dengan suara Jiyeon. Tapi sayangnya ia tidak menemukan sesosok Jiyeon yang ia harapkan ada disini. Ahh mana mungkin Jiyeon ada disini. Sangat mustahil bukan?

Setelah berdiam diri di depan sebuah toko demi menunggu hujan reda. Minho memutuskan melanjutkan kembali acara jalan-jalannya dengan menggunakan payung yang baru saja ia sewa. Rentetan masa lalu mengitari sekeliling otaknya. Ia teringat dengan perkataannya yang dulu pernah ia lontarkan untuk Jiyeon. Sebuah kalimat dimana ia baru menyadari arti ‘orang baru’ sesungguhnya.

“Dan aku yakin kau pasti akan mendapatkan namja yang lebih baik dariku”

Ternyata tidak selamanya hal itu menjadi sesuatu yang lebih baik. Intinya, meski Minho sempat digosipkan berkencan dengan beberapa wanita dari kalangan Girls Group, ia tidak bisa menemukan pengganti dari satu nama.. Park Jiyeon.

“Bagaimana dengan mu, Jiyeon? Apakah kau sudah menemukan pengganti ku?” pikirnya bertanya

Aku tidak tahu jika ternyata arti hidup ini

Untuk selalu menemukan orang baru

Ketika aku tiba dijalan ini, seketika aroma kopi menyambutku

Dan saat itulah aku berani untuk tersenyum

Ahh~ bau kopi berhasil membuat Minho tergoda dan berselera. Apalagi cuaca malam ini sedang hujan. Dengan senyum yang mengembang tampan itu, Minho menjajaki kakinya masuk ke dalam kedai kopi. Baru buka pintu saja aromanya sudah bergelora.. ahh nikmatnya.

“Aku pesan satu American Cappuccino ne”

“Ne, mohon ditunggu Tuan”

Beruntung kedai kopi ini tidak terlalu ramai. Minho jadi bisa sedikit bergerak leluasa dan merasa nyaman karena tidak ada sesaeng fans yang akan bertingkah berlebihan. Hahaha~ dia jadi ingat saat konser tour dunia Shinee di London. Seketika konser menjadi pulau pakaian dalam wanita. Oh Tuhan.. tidak hanya satu atau dua lagu saja yang hampir dilempari hadiah intim itu. Bahkan nyaris semua lagu yang Shinee nyanyikan diatas panggung pasti selalu diganjari hadiah pakaian dalam wanita. Lemparan dari sana.. lemparan dari sini.. Minho geli sekali jika mengingat hal itu.

Setelah menyeruput kopi khas American nya itu. Tidak lama kemudian sang manajer datang dan langsung menanyai kondisi artisnya itu.

“Minho, kau baik-baik saja? Apa kau sakit? Kehujanan? Cepat ganti bajumu! Palli palli palli..!! Aku tidak mau jika kau sampai terkena flu. Palli palli palli..!!”

“Ya Hyung, gwenchana.. aku baik-baik saja. Jangan berlebihan seperti itu. Ahh aku baru sadar ternyata sesaeng fans ku itu sebenernya adalah kau. Hahaha baiklah aku hanya bercanda” Minho menutupi mulutnya mengumpat senyum candanya.

“Yak! Kau keluyuran sendiri saja sudah membuatku hampir mati mencemaskan mu. Aku takut kalau kau kenapa-kenapa. Jinjja Minho.. tidak seperti biasanya kau meminta jalan-jalan sendiri. Lain kali aku tidak akan mengizinkanmu pergi sendirian lagi. Harus ada aku disampingmu!!”

“Itu sih maunya kau saja yang ingin jalan-jalan hahahah”

“Ishh dasar keparat kecil!” Minho tertawa terbahak-bahak sambil menghindar dari gebukan sang manajer.

~

Hujan sudah berhenti. Setelah menghabiskan waktu kurang lebih 1,5 jam, Minho dan sang manajer pun bergegas meninggalkan tempat dan pulang menuju dorm Shinee.

“Ahh kita lepek sekali. Lihat, baju kita semua basah. Ahh lebih baik kita menumpang  ganti baju di dalam sambil meminum kopi hangat”

Segerombolan wanita yang terhitung ada 5 orang itu berpapasan dengan Minho dan sang manajer yang baru saja membuka pintu kedai kopi hendak keluar. Bersama dengan itu, sang manajer langsung menutupi wajah Minho dengan tangannya takut segerombolan gadis itu mengetahui identitas keberadaan Minho disini. Sambil berlagak seperti seorang ‘Ahjussi’ biasa, dia bersiul-siul kecil agar gelagatnya tidak dicurigai oleh orang biasa. Tapi sayang sekali, satu diantara mereka sama sekali tidak peduli dengan keberadaan dua orang yang dilewatinya itu. Mereka fokus masuk ke dalam kedai.

“Ahh menakutkan sekali gerombolan yeoja-yeoja itu” ucap sang manajer cukup merasa lega lalu kembali ke posisi semulanya “Untung kita sudah diluar ya Minho, haahaha”

“Berlebihan sekali Hyung” gumam Minho nampak tidak peduli

“Ya! Kalau mereka sesaeng fans mu bagaimana? Apa kau mau bokong mu dipegang lagi? Mau dilempari pakaian dalam lagi?”

“Aisshh berhenti mengingat hal itu” kesal Minho lalu berjalan lebih dulu meninggalkan sang manajer

Disaat yang bersamaan, seorang yeoja melintas dari arah yang berlawanan dengan Minho. Mereka saling melewati satu sama lain tanpa beradu pandang. Yang terdengar hanyalah lantunan sebuah nyayian dari suara yeoja itu.

“JIYEON CEPAT NANTI KAU SAKIT!!”

DEG

Apa? Apa Minho tidak salah dengar? Siapa? Siapa namanya?

Minho kembali membalikkan badannya dan memandang punggung gadis itu

“Jiyeon”

“Iya?”

Tidak disangka, panggilan Minho langsung disambut baik oleh gadis itu. Gadis itu turut menoleh ke belakang dan sesaat gerak langkahnya menghentikan waktu.

Ya Tuhan.. mereka bertemu kembali!

“JIYEON!! YAA PARK JIYEON!!!!”

Entah kenapa, Jiyeon menghindari keberadaannya dari pertemuan ini. Dengan cepat dia berlari meninggalkan Minho dari kedai tersebut. Minho yang tidak ingin kehilangan kesempatan lagi pun berusah menyusul. Namun…

“Ehh Minho kau mau kemana? Siapa yeoja itu hah? Ayo pulang, ini sudah malam” sergah sang manajer mencegah Minho

“Hyung! Tolong jangan tahan aku! Aku ingin bertemu dengannya Hyung.. jebal” ronta Minho melepaskan genggaman sang manajernya

“Tapi dia sudah berlari cukup jauh Minho”

“Aniya! Sejauh apapun dia berlari aku pasti bisa mengejarnya. Hyung tahu kan siapa aku?”

“Minho, aku tahu kau pandai berlari. Tapi jangan sekarang. Jalanan ini licin, kau bisa terjatuh”

“Lalu bagaimana dengan Jiyeon? Bagaimana kalau dia terjatuh eoh? Tidak akan ada yang menolongnya Hyung”

“Minho!! Yaa Choi Minho!!! Ingat banyak paparazzi disini!!! KYAAAAKKKKK!!!!”

Minho sangat nakal. Buktinya lagi-lagi dia tidak mendengarkan apa kata sang manajer. Dia sudah berlari gesit meninggalkan sang manajer yang berteriak frustasi sambil mengacak rambutnya kasar “Kau bahkan lebih nakal dari pada Taemin” tandasnya putus asa.

Jiyeon berlari hingga tiba ke lokasi air mancur. Sejenak dia berhenti, mengatur nafasnya yang sudah tersengal-sengal.

“Omo~ kenapa aku bisa bertemu lagi dengannya? Jinjja.. apakah itu dia?”

Dibelakang Jiyeon, Minho terlihat mencari-cari keberadaan Jiyeon. Dan akhirnya matanya berhasil menangkap Jiyeon tanpa sepengetahuan gadis itu.

“Jiyeon!”

“Mwo?”

Jiyeon terkejut dan menoleh ke belakang. Ia langsung bersiap-siap kembali untuk berlari menjauh. Minho pun semakin mendekat hingga..

SLURRRRRR

Air mancur itu menyala otomatis. Tidak ada jalan pilihan akhirnya Jiyeon menerobos melewati air mancur itu “Jiyeon nanti kau bisa sakit!!” teriak Minho mencegah tapi sayang Jiyeon sudah lebih dulu menerobos ke tengah – tengah air mancur.

DEG

Dengar, Jiyeon mendengarnya dengan baik. Satu kalimat dari serpihan puzzle 2 tahun yang lalu. Tapi Jiyeon tidak peduli dan terus berlari. Dia berharap, Minho bisa berhenti mengejarnya setelah ini. Karena yang ia tahu, Minho tidak pernah ingin dekat-dekat dengan air mancur. Lebih baik dia sakit dari pada harus bertemu Minho pikirnya.

~

~

~

“Ne, jeongmal mianhae. Hari ini Minho membatalkan shooting iklannya sajangnim..”

“_____________”

“Iya, aku sudah medatangkan dokter Jang”

“___________”

“Aku tahu ini salahku”

“___________”

“Ne, aku pastikan dia sudah pulih kembali besok. Jeongmal mianhae”

KLIK

Setelah dihubungi oleh atasan SM, huft.. direktur manajemen yang menaung Minho maupun SHInee itu. Sang manajer Minho langsung terkulai lesu tidak berdaya. Lagi, sebuah teguran yang ia dapat menjadi simbol bahwa dia tidak bisa menjaga ‘majikannya’ dengan baik. Dia merutuki segala kebodohannya kemarin malam.

“Hyung!” Minho yang melihat itu dari atas kasurnya hanya berdesis malas. Seperti menonton sebuah mellow drama yang muncul di stasiun-stasiun tv Korea “Sudahlah jangan merasa bersalah seperti itu. Ini bukan salahmu..” ujarnya diakhiri dengan bersin untuk ke sekian kalinya.

Sang manajer tidak menggubris perkataan Minho yang sudah berulang kali bicara seperti itu. Sejenak dia memijat keningnya yang terasa pusing. Benar-benar merasa menyesal dan sedih melihat keadaan Minho yang terserang flu. Kalau semalam dia berhasil mencegah dan menyeretnya pulang, mungkin tidak akan seperti ini. Kalau saja yeoja yang bernama ‘Jiyeon’ itu tidak muncul, mungkin Minho tidak akan seperti ini. Hahhh….

“Kalau kau terus-terusan seperti itu. Aku akan menelpon direktur dan meminta maaf langsung kepadanya. Mengatakan kalau semua ini bukan salah mu” Minho sudah mengutak-ngatik ponselnya lalu menempelkannya di telinga. Dengan mata yang melotot sang manajer langsung mengambil ponsel Minho tersebut dengan geram.

“Kau ini apa-apaan?! Jangan mencari masalah dengan sajangnim! Jangan banyak bicara, lebih baik kau tidur saja, bodoh!” pekik sang manajer memperingatkan dengan penuh emosi.

“Jadi kau marah padaku? Aku kan sudah meminta maaf” kata Minho dengan polosnya “Apa karena aku membatalkan shooting iklan itu? Kalau begitu, aku tidak jadi membatalkannya”

“YA! AKU MARAH KARENA AKU MERASA BODOH TIDAK BISA MENJAGAMU CHOI MINHO!”

Emosi sang manajer sudah tidak bisa ditahan. Setelah berteriak memarahinya, dia malah langsung menyesali perbuatannya lagi dan lagi. Minho mendengus seraya berkata “Hanya flu biasa. Tidak usah khawatir berlebihan, sesaeng fans ku hehehe” dan masih saja Minho berusaha bercanda dalam keadaan seperti ini.

TOK TOK TOK

Suara ketukan pintu kamar Minho terdengar. Setelah itu pintu terbuka dan menghadirkan seorang..

“Kyuhyun Hyung!”

“Hei, boleh aku masuk?”

Pertukaran orang terjadi didalamnya. Kehadiran Kyuhyun yang mengejutkan itu lantas membuat sang manajer Minho meminta izin keluar untuk mengurusi anggota Shinee lainnya. Tersisa dua orang didalam kamar itu.

“Kenapa kau bisa ada disini?”

“Aku dengar kau sakit, akhirnya aku berkunjung saja kesini hehe”

“Ohh” Minho menganggukkan kepalanya mengerti “Sudah banyak yang tahu” ujar Kyu membuat Minho menghentikan anggukan kepalanya “Tahu apa?”

“Hebatnya SM, satu artis yang sakit saja langsung tersebar ke seluruh penjuru artis SM lainnya. Aku yakin setelah ini akan banyak yang datang untuk menjengukmu”

“Heh? Aku hanya terserang flu kenapa pada berlebihan seperti itu? Seperti sakit parah saja” dumel Minho merasa risih dan langsung mendapat gelak tawa dari Kyu menertawai tanggapan Minho sebagai sahabatnya di Kyu Line tersebut.

“Ku dengar semalam kau ke Gwanghwamun?”

“Hem.. begitulah”

“Untuk apa kesana? Sendirian pula? Membuatmu sakit lagi?! Ishh dasar bocah!” gertak Kyu menjitak kepala Minho hingga terdengar ringisan kecil yang ditimbulkan

“Aku kesana karena merindukan seseorang. Terlebih, aku juga menyesal pernah meninggalkannya demi debut artis ku. Dan usaha ku tidak sia-sia Hyung! Akhirnya aku bertemu dengannya, dia… masih cantik seperti Jiyeon yang ku miliki dulu~ “

Kau adalah orang pertama yang membuatku gugup

Hanya kau seorang

Kau yang terlihat cantik dibanding siapapun

Tapi, kenapa kau meninggalkanku?

Kyuhyun nampak berpikir sejenak setelah mendengar cerita Minho mengenai pertemuannya bersama yeoja itu semalam

“Ahhh tapi aku bingung, kenapa dia meninggalkanmu? Apa dia malu bertemu dengan mu lagi?” tanyanya ambigu

“Mollayo~ dia bahkan sampai berlari menerobos air mancur di kawasan itu. Demi menghindariku Hyung! Aku pun langsung mengejarnya tidak peduli baju ku basah atau pun apa. Sayangnya setelah itu aku kehilangan jejak dia. Aku jadi mengkhawatirkannya..”

“Jadi kau sakit karena ikut menerobos air mancur itu? Pabbo!”

“Hyung! Jika aku sakit, bagaimana dengan dia sekarang? Pasti dia jatuh sakit juga!! Hyung, otthokae? Aku mencemaskannya!!!”

“Sudahlah, lebih baik kau pikirkan saja kesembuhan mu itu!” saran Kyu menenangkan “Sepertinya waktu ku sudah habis. Aku harus melanjutkan kegiatan ku selanjutnya. Jaga dirimu baik-baik eoh. Get well soon Minho..”

Kyu pun pergi. Sepeninggalannya Minho jadi kepikiran bagaimana kondisi Jiyeon saat ini. Kalau sampai Jiyeon sakit, dirinya lah yang paling merasa bersalah.

~

“Jiyeon!!! Jiyeon Jiyeon Jiyeon!! JIYEEEOOOOONNNNNNNN!!!!!!”

Seorang yeoja berambut pendek memasuki kamar Jiyeon dan langsung memberontak membangunkan sang puteri tidur. Dengan toa yang ia miliki, Jiyeon berhasil dibuatnya tersadar sambil bergumam pelan..

“Ahh Eunjung eonni, aku masih mengantuk..”

“Palli bangun ini sudah siang Jiyeon! Ahh cepat mandi karena kita akan latihan! Cha~ cha~ cha~ cha~” Eunjung menepuk-nepuk bokong Jiyeon hingga pada akhirnya mau tidak mau Jiyeon menyelesaikan dunia mimpinya. Dia terduduk dengan mata yang masih setengah menutup dengan kondisi rambut abstrak seperti singa.

“Jiyeon.. Jiyeon.. Jiyeon..” 3 wanita lainnya muncul dari balik pintu kamar dan langsung membabi buta Jiyeon.

“Katakan, kemarin itu Minho dari Shinee bukan?” Hyomin menancapkan gas terlebih dahulu

“Ne! Kita tidak salah kan? Omona~! Dia memanggil mu Jiyeon, dia memanggil namamu!!!”  Ujar Seoyeon sambil mengguncangkan kedua sisi bahu Jiyeon tidak sabaran.

“Ahh Jiyeon-ahhhhhh~ kenapa dia bisa mengenalmu???? Kalau dia mengenalmu berarti kesempatan ku bertemu Onew Shinee akan terwujud sebentar lagi!!! JIYEONNNNN KENAPA KAU BERLARI MENGHINDARINYA SEMALAM???!!!!” Boram memekik tidak percaya. Bahkan dia sudah berguling-gulingan diatas kasur entah antara kesal dengan Jiyeon atau kesenengan karena dia bisa bertemu Onew sang idola dalam jarak sejengkal lagi.

Saat Eunjung hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya sambil melipat selimut yang berantakan. Saat Hyomin masih mencerca Jiyeon dengan banyak pertanyaan. Saat Seoyeon masih sibuk mengguncangkan bahu Jiyeon agar tersadar dari tidurnya. Saat Boram bergulingan diatas kasur. Qri, satu dari 5 wanita itu berlari dari balik pintu kamar Jiyeon dengan tergesa-gesa..

“Ahjussi semalam ada di depan rumah kita!!”

“MWO?!”

Di ruang tamu, ahjussi tersebut disambut baik oleh 4 wanita yang sudah duduk sejajar dihadapannya. Kemudian dengan senyum kharisma masing-masing, mereka memperkenalkan diri satu per satu.

“Annyeonghaseyo, aku Eunjung” Eunjung sedikit menyelipkan rambutnya ke belakang telinga sambil mengumpat senyum

“Aku Hyomin” kaki jenjang itu terangkat dan terselip diatas pahanya. Dia merubah posisi duduknya lebih feminim.

“Nan Boram imnida” Boram, ia menjulurkan tangannya dan disambut baik oleh ahjussi tersebut. Beberapa saat tangan itu terjabat satu sama lain hingga sebuah pukulan kecil menampar lengan Boram.

“Jangan lama-lama” bisik Seoyeon tajam dan Boram hanya tersenyum malu

“Seoyeon imnida” *Wink ia memberikan kedipan mata genit pada ahjussi tersebut. Ahh siapa pun yang melihatnya pasti akan meleleh hahaha~

“Ahh perkenalkan, aku Jae Suk. Kalian bisa memanggilku Oppa jika kalian mau. Hehehe sepertinya kalian masih mengingatku?”

“KAU MANAJERNYA MINHO SHINEE KAN?!” Boram memekik spontan dengan mata berbinarnya. Sedikit membuat Jae Suk terpelanting ke belakang saking terkejutnya.

“Ahh ne, itu benar”

“HWAAAAA!!!!” Keempat gadis itu bersorak bahagia. Heboh sendiri dihadapan Jae Suk yang sudah mengusap tengkuknya bingung. Kalau bukan karena keinginan Minho, dia sebagai manajer tidak akan mau menuruti permintaannya untuk mencari tahu dimana yeoja bernama Park Jiyeon itu tinggal. Menyebalkan, ini lah suka duka menjadi manajer.

“Kalian hanya berempat? Bukankah ada lima? Atau enam orang?” tanya Jae Suk agak lupa-lupa ingat berapa banyak yeoja yang semalam ia temui di kedai kopi itu. Oh iya! Empat dari wanita ini tidak ada yang menyebutkan nama Jiyeon. Berarti…

“Kami ada enam orang. Tersisa Qri dan Jiyeon yang masih di dalam. Chankaman.. kami hampir lupa” Seoyeon berdiri dan berteriak dengan keras ke arah koridor rumah mereka

“JIYEON, QRI!! PALLIWA!!!!!!”

“NE!!!!” Qri yang sedang berada dikamar mandi bersama Jiyeon itu pun menyahut seraya terus membantu Jiyeon menggosokan giginya.

“Eonni, eonni.. pelan-pelan!!” keluh Jiyeon dengan mulut yang penuh dengan busa namun Qri tetap gesit menggosokan gigi Jiyeon sambil melihat pantulan diri mereka dari kaca besar.

“Dia itu manajer Minho Shinee! Aku yakin dia mencarimu Jiyeonni. Sudah diam saja! Kalau kau tidak bangun kesiangan pasti tidak akan seperti ini jadinya. Ahh cepat kumur-kumur” Jiyeon merunduk dan mulai membersihkan mulutnya dengan air.

“Apa? Seorang manajer? Untuk apa mencari ku?”

“Karena mungkin kau berurusan dengan artisnya. Kau lupa kejadian semalam? Dimana kau dikejar oleh seorang Minho Shinee?”

“Eonni! Aku tidak ingin bertemu dengannya!”

“Memangnya kenapa?”

“Aku tidak sanggup bertemu dengannya lagi Eonni, jebal.. nan shireo”

~

Park Jiyeon hanya bisa melemparkan pandangannya ke luar jendela. Mobil van yang dikendarai sang supir juga melaju dengan kecepatan normal. Iringan lagu-lagu SHINee yang terputar sepanjang perjalanan membuat Jiyeon sama sekali tidak membuka suaranya semenjak masuk ke dalam mobil. Lehernya mungkin sudah patah nyaris tidak bisa bergerak. Sedari tadi iringan lagu SHINee hanya ditemani helaan nafas penghuni mobil.

“Park Jiyeon, apa lehermu tidak sakit memandang ke luar jendela terus?” setelah merenung cukup lama akhirnya sang manajer membuka suara dengan ragu-ragu. Berharap suasana mobil agak sedikit hidup dengan obrolan kecilnya bersama Jiyeon. Tidak ada sahutan apapun. Jae Suk bisa melihat Jiyeon tengah memasang wajah murung sejauh ini. Lagi helaan nafasnya mencapai titik putus asa. Disamping Jiyeon ia duduk, punggungnya melorot begitu saja dari sandaran jok mobil. Dicuekin? Sakitnya tuh.. disini.

“Ahjussi..” akhirnya Jiyeon membuka suaranya saat mobil yang dikendarai sudah mulai memasuki sebuah komplek perumahan cluster. Jae Suk kegirangan setengah mati. Dia membenarkan posisi duduknya dan memasang telinganya baik-baik.

“Ne, ada apa? Apa yang ingin kau katakan Jiyeon-ssi?”

Jiyeon menghela nafas lalu memandangi sebuah kotak makan yang sedari tadi dipegangnya “Ada titipan ayam goreng dari Boram eonni untuk Onew Shinee. Boleh aku memberikannya?” Jiyeon terlihat menggigit bibir bawahnya.

“Ne? Ahh keureom~ pasti Onew akan sangat suka. Gumawo ne, ahahaa” Jae Suk menyambutnya dengan gembira “Ahh iya, sebentar lagi kita akan sampai. Ini..” diambilnya sebuah keranjang berisi buah-buahan lalu ia berikan keranjang itu kepada Jiyeon.

“Ini apa?”

“Buah tangan untuk Minho. Bilang saja ini darimu ya” ujar Jae Suk membuat Jiyeon terlihat bingung

“Sudah jangan takut begitu. Kau tahu? Pasti Minho akan lebih senang jika tahu buah ini adalah pemberian darimu. Demi anak itu.. aku sedikit ingin berbohong untuk kebaikan. Hahaha tidak apa-apa kan? Apalagi diberikannya langsung olehmu. Ya? Boleh aku tanya sesuatu?” Jiyeon menganggukan kepalanya meng-iya-kan

“Sebenarnya kau ini siapa eoh? Kenapa Minho sangat ingin sekali bertemu denganmu?”

Pertanyaan itu lah yang selalu Jiyeon hindari. Selepas Minho sudah menjadi artis, ia tidak berani menemuinya lagi. Apalagi pertemuan itu malah berlanjut seperti sekarang ini. Bukan karena ia tidak ingin menjawab. Hanya saja dia tidak ingin berbohong.

“Eng…” Jiyeon tercekat seketika “Apa Minho tidak cerita? Kau kan manajernya, pasti sudah banyak yang kau ketahui darinya bukan?”

Jae Suk menggaruk kepalanya dengan berdeham cukup lama “Justru karena dia tidak pernah cerita aku bertanya seperti ini. Apa kau mantan teman kencannya?”

Ahhh ige mwoya? Tebakannya tepat sasaran!

Jiyeon tidak menanggapinya. Dia hanya membalas dengan tersenyum getir lalu kembali membuang pandangannya ke luar jendela. Jae Suk mendesah pasrah dan kembali menelan kepahitan. Lagi-lagi dia dicuekin oleh Jiyeon. Sakitnya tuh.. disini.

~

Jiyeon mengikuti langkah Jae Suk dari belakang. Sesampainya di depan pintu utama, bisa dirasakan aura Jiyeon menyeruak enggan menjajaki kakinya untuk masuk ke dalam. Dia masih terbengong-bengong memandang sebuah bangunan tinggi dan besar itu dengan ekspresi percaya tidak percaya. Bangunan yang disebut-sebut sebagai Dorm tempat tinggalnya para artis dan salah satunya adalah Minho berada di dalam sana.

“Ahh apa-apaan ini?” Jae Suk memekik kaget saat penglihatannya menemukan berbagai bungkus kado yang sudah tertata begitu banyak memenuhi ruang tamu. Salah satu asistennya datang dan menyahut kebingungan Jae Suk

“Dari Shawol Hyung. Banyak sekali yang mengirimkan kado-kado itu terutama untuk Minho. Mereka juga memberikan dukungan kepada Minho agar cepat sembuh dan bisa beraktivitas kembali”

“Kado-kado ini selalu saja datang setiap harinya. Huft.. kenapa tidak dibuka? Dimana para member?”

“Oh, mereka ada di dalam”

“Baiklah, kau sudah periksa semuanya kan? Tidak ada kado yang berbahaya kan?”

“Tenang saja, aku sudah mengecek semuanya”

“Arraseo, kembalilah bekerja”

Setelah menyuruh asistennya pergi, Jae Suk tidak sengaja menutup pintu utama itu tanpa menengok ke belakang. Seketika..

“Ya! Aku melupakan anak itu ckckc” ia menepuk jidadnya dan kembali membuka pintu lalu manarik Jiyeon yang ketinggalan diluar

“Hyung kau sudah datang!” Key menyambut Hyung nya itu dari arah meja makan. Jae Suk bisa mendapati para member sedang berkumpul di meja makan entah melakukan apa. Taemin, Onew, Jonghyun tepat berada disana. Kecuali Minho.

“Minho dimana? Apa dia dikamar?”

“Iya, seharian ini aku menyuruhnya untuk tidur. Tadi aku juga sudah membantunya meminum obat. Keadaannya pun sudah agak baikan” ujar Onew membuat Jae Suk tersenyum sumringah sekaligus bangga “Kau memang leader yang baik, Lee Jinki”

“Oh, apakah yeoja itu yang bernama Park Jiyeon? Ya? Kenapa diam saja? Kemarilah, jangan sungkan untuk mendekat.. Cha~” Taemin menegur Jiyeon sambil melambaikan tangannya. Jiyeon terlihat kaku dan gemetaran. Matanya sudah membulat sempurna saking-saking tidak percaya nya. Bahkan dia beruntung sekali bisa bertemu dengan member Shinee dalam jarak sedakat ini. Padahal selama ini dia hanya bisa melihat mereka dari televisi.

“Uhh neomu yeoppeo” Puji Key dengan manisnya “Annyeonghaseyo Jiyeon”

“Annyeong Jiyeon” Taemin juga tersenyum manis

“Ahh Jiyeon? Jadi kau benar-benar Jiyeon ya? Si jangkung itu pintar juga mencari teman yeoja. Aishh.. hahaha annyeong Jiyeon-ssi” sapa Jonghyun yang juga ikut melambaikan tangannya

“Sepertinya aku mencium ayam goreng” sahut Onew yang tiba-tiba menyimpang dari percakapan. Ia mengendus-ngendus layaknya seorang anjing pelacak hingga bangkit dan mendekat ke arah Jiyeon “Ayam goreng! Untukku?” Tanyanya seraya mengambil alih kotak bekal Jiyeon yang sempat dibukanya sedikit. Melihat tingkah Onew membuat seisi ruangan membuncah dengan gelak tawa masing-masing. Onew memang bisa bertingkah konyol sampai mengocok perut seseorang hahaha~

“Iya itu dari Boram eonni”

“Nugu?”

“Eonni ku”

“Ahh jeongmal gumawo 😀 Sampaikan ucapan terimakasihku untuknya ya.. Cha~ Cha~ Minho sudah menunggumu di dalam” ucap Onew dan langsung mendorong Jiyeon masuk ke dalam kamar Minho. Pintu ditutup dan benar saja hanya tersisa Jiyeon dan Minho didalam sana.

~

Dengan keberanian seadanya, Jiyeon melangkahkan kakinya mendekati Minho yang sedang terlelap itu. Sekujur tubuhnya tiba-tiba saja terasa ngilu apalagi bila berada di dekat Minho. Sudah lama ya tidak sedakat ini..

“Emm.. M-Minho Oppa” Jiyeon memanggilnya dengan suara yang nyaris tidak terdengar.. Dia memang tidak berniat membangunkan Minho. Terlalu tidak tega~

Ternyata kehadiran seseorang di dalam kamarnya mampu dirasakan oleh Minho hingga namja itu sedikit terusik dan membalikan posisi tubuhnya yang sedari tadi membelakangi Jiyeon. Matanya berusaha mengerjap membuka, dan satu kenyataan yang ia dapati adalah sebuah wajah yang begitu ia rindukan.

“Uh?” Minho bangkit dengan cepat dan setelah itu tanpa buang-buang waktu lagi dia langsung memeluk Jiyeon yang tersungkur di atas lantai dengan tatapan cengo. Mungkin Jiyeon terlalu kaget saat Minho merasakan kehadirannya, makanya dia sempat terpelanting ke atas lantai saat Minho membalikan tubuh ke arahnya ckck.

“Jiyeon-ah? Jiyeon? Ini benar-benar kau hah?” Minho masih tidak percaya bahwa manajernya dapat membawa Jiyeon sampai ke hadapannya seperti sekarang ini. Masih direngkuhnya tubuh Jiyeon dengan hangat, melepas rindu yang sudah lama terpendam di dalam hatinya.

“Annyeong, Minho Oppa” Minho melepas pelukannya kala Jiyeon membuka suaranya untuk yang pertama kalinya lagi. Sapaan yang selalu ia rindukan disaat-saat dulu. Sapaan manis dari suara khas yang tidak pernah terhapus dari indera pendengaran Minho.

“Jiyeon?”

“Ne?”

“Terimakasih karena kau sudah datang” Minho tersenyum haru sambil mengucek matanya yang sedikit berair itu. Terlalu bahagia~

Jiyeon sedang memotong-motong buah yang sempat dititipkan oleh Jae Suk sebelumnya. Dan sudah beberapa kali juga Jiyeon memergoki Minho yang sibuk memperhatikannya sambil tersenyum aneh. Membuat Jiyeon risih hingga..

“Aku cantik ya?” tanya Jiyeon dengan percaya dirinya. Lamunan Minho terbuyar dengan gelak tawa kecilnya

“Kau cantik dan tidak berubah”

“Ishh jangan menggodaku” kesal Jiyeon yang sebenarnya sudah melayang ke ruang angkasa

“Ini makan dulu” Jiyeon menyelesaikan potongan terakhirnya lalu memberikan semangkuk buah itu kepada Minho. Minho tidak menerimanya, dia malah menarik tangan Jiyeon agar yeoja itu terduduk disamping ranjangnya “Kau bisa menyuapiku kan?”

“Eh?” Alis Jiyeon terangkat begitu saja. Satu sentuhan manis yang diberikan Minho adalah senyuman manja yang Jiyeon rindukan kala dulu. Ahh Minho, kenapa rasanya aku sedang menjadi kekasihmu lagi?

“Baiklah Oppa, tapi berjanji lah untuk sembuh. Arraseo” dan Jiyeon mulai menyuapi satu buah ke dalam mulut Minho “Aku juga sakit gara-gara kau” sembur Minho membuat Jiyeon menghentikan gerak tangannya.

“Aku? Kenapa aku?”

“Lupa kejadian semalam? Kau kira aku tidak berani melewati air mancur itu? Aku juga mengejarmu tapi tiba-tiba kehilangan jejakmu. Kau sudah pandai berlari rupanya hahha”

Mata Jiyeon berkedip tidak menyangka. Jadi semua ini karena ulahnya? OMO~ Jiyeon tertunduk murung merasa bersalah.

“Maafkan aku..”

“Sudahlah jangan banyak merasa bersalah. Aku memintamu datang bukan karena ingin menyalahkanmu. Melainkan karena..” Minho menjeda ucapannya “Aku merindukanmu”

DEG

Lagi, arwah Jiyeon sudah melayang ke ufuk utara. Perkataan Minho berhasil menembus permukaan hatinya dengan sempurna. Meski dulu namja itu pernah menyakitinya dan Jiyeon sempat membencinya, tapi sungguh dia lebih membenci dirinya yang tidak bisa melupakan Minho setitik pun, hingga saat ini.

“Jiyeon, boleh aku bertanya?”

“Tanyakan saja”

“Kenapa kemarin kau seolah menghindariku? Apa kau tidak ingin bertemu denganku? Atau jangan katakan jika….” Minho melepas genggaman tangannya yang sedari tadi menggenggam tangan Jiyeon. Persaannya menjadi kalut dan takut jika ucapannya nanti benar apa adanya

“Jika apa Oppa?” Jiyeon terlihat menunggu-nunggu kelanjutan ucapan Minho

“Kau sudah menemukan penggantiku eoh?”

Pertanyaan itu membuat Jiyeon diam seribu bahasa. Keduanya saling menatap satu sama lain dengan tatapan pilu. Sekilas Jiyeon menitikan air matanya yang refleks diusap dengan sapuan jemari Minho.

“Kau sendiri… bagaimana, Oppa?” bukannya menjawab, Jiyeon malah balik bertanya. Minho terlihat berpikir mempertimbangkan jawaban yang pas untuk isi hatinya. Tapi lagi-lagi ia bungkam dan malah menarik tengkuk Jiyeon mendekat ke arahnya. Terpaan nafas keduanya semakin memburu secara bersamaan. Seperti asap gunung berapi yang siap mengeluarkan lahar panasnya. Jiyeon sudah memejamkan matanya rapat-rapat. Aliran darahnya berdesir begitu hebat hingga rasanya seperti ingin pendarahan. Kedua tangannya sudah terkepal erat nyaris urat nadinya terlepas. Dan sentuhan itu dimulai oleh Minho. Dia berhasil meletakan bibirnya tepat pada bibir Jiyeon. Ciuman rasa rindu mereka~

~

TOK TOK TOK

Suara ketukan pintu membuat Jiyeon menyudahi tautan ciuman mereka. Baru saja Minho ingin mengulumnya namun sayang momentum mendebarkan itu harus terhenti karena suara mengganggu itu.

“YA MINHO!!!!!”

Pintu terbuka dan menampilkan beberapa yeoja berperawakan cantik dengan pakaian seadanya. Jiyeon bangkit dan menjauh beberapa langkah. Matanya melotot tidak percaya kalau ternyata para yeoja yang datang ini adalah member-member dari Girls Group SNSD. Ada Taeyeon, Seohyun, Tifanny, dan Yuri. Mereka semua mengelilingi Minho dengan serbuan rasa cemas. Keberadaan Jiyeon semakin tidak terlihat. Dia hanya bisa memandang dari sudut kamar Minho disamping lemari. Melihat satu per satu para yeoja itu memberikan pelukan, terlebih satu yeoja yang bernama Yuri itu yang paling lama memeluk Minho. Dia bahkan duduk disamping Minho dan sempat menaruh bahu tangannya dikening Minho. ISHHH MENANG BANYAK TUH MINHO!

Jiyeon tidak kuasa melihatnya. Ia pun pergi meninggalkan Minho tanpa sepengetahuannya. Ya, boleh dibilang api cemburunya sudah terbakar. Apa-apaan ini, dia baru saja berciuman dengan Minho. Dan sekarang Minho malah menanggapi kehadiran yeoja-yeoja itu ketimbang dia. Setelah dikunyah, langsung dibuang? Lalu untuk apa mereka tadi berciuman? Membuat jerit hati Jiyeon menembus awan begitu saja. Lantas apa maksudnya? Rindu atau pelampiasan hasrat? Ahh menyebalkan! Jiyeon menyesal telah menangis, Jiyeon menyesal telah memberikan bibirnya untuk dicumbu, dan Jiyeon menyesal telah datang kesini!!!

!!!!!!!!!!!

3 Minggu kemudian…

Kyuhyun SJ Akan Segera Merilis Solo Debutnya

SM CONFRIMED KYUHYUN SOLO DEBUT!

Kyuhyun Merilis Lagu Solo Berjudul ‘At Gwanghwamun’  

Lagu Kyuhyun SJ ‘At Gwanghwamun’ Berhasil Memuncaki Chart Musik Korea

TODAY! SPECIAL STAGE KYUHYUN SOLO DEBUT IN MUSIC CORE! DONT MISS IT!

Minho keluar dari ruangan khusus MC menuju ruangan khusus bintang tamu. Dia mencari-cari papan nama yang tergantung di setiap pintu ruangan dimana disana tertulis beberapa nama bintang tamu yang mengisi ruangan tersebut. Setelah bertanya sana sini kepada artis lain yang sempat berpapasan dengannya, akhirnya dia menemukan ruangannya. Minho mengetuknya terlebih dahulu, dibukanya secara perlahan dan..

“KYUHYUN HYUNG!!”

Kyu membuka matanya dan melihat pantulan sesosok Minho dari kaca rias di depannya. Si penata rias yang sedari tadi sibuk membedaki wajah Kyu pun akhirnya pergi setelah disuruh oleh Kyuhyun. Minho duduk disampingnya dan memandang sinis ke arah Kyu dari pantulan kaca.

“Apa-apaan ini? Aku sudah mendengar lagunya Hyung! Kenapa isi lagunya sama per…..”

“Ssstt… Jangan sampai orang-orang tahu yang sebenarnya” potong Kyuhyun membuat Minho harus memejamkan matanya untuk beberapa saat. Dia kembali membuka percakapan dengan suara yang lebih pelan

“Hyung, apa maksud lagu itu? Kau ingin aku terus dihantui masa lalu hah? Hyung! Palli jawab! Isi lagu itu semuanya persis sekali dengan gambaran ceritaku. Kau sengaja melakukannya hah?” protes Minho tidak bisa menahan emosinya. Kyuhyun tersenyum tipis lalu menepuk-nepuk bahu Minho.

“Kau sudah bertemu dengannya kan? Bagaimana perasaanmu setelah itu?” Minho menatap Kyuhyun dengan pandangan pilu

“Aku membuatnya kembali pergi” jawabnya lesu tidak berdaya. Lagi-lagi Kyuhyun mendapati Minho yang berbeda jika berada di lensa kamera. Minho yang selau terlihat bahagia di layar kaca kini malah rapuh dan terlihat hancur. Dia pandai beracting rupanya.

“Kapan?” tanya Kyu yang merasa iba

“Hari saat aku sakit flu”

“Keutchi.. aku melihatnya menangis saat keluar dari dorm Shinee. Saat itu aku kembali kesana untuk menemani Eunhyuk dan Donghae yang ingin menjengukmu. Dan aku tahu kalau ternyata dia masih sangat mencintaimu, Minho”

“Hah?” Minho terkejut “Jangan mengarang! Setelah hari itu aku tidak pernah bertemu lagi dengannya. Aku sibuk menjalani konser Jepang ku..”

“Aku serius!! Setelah mengantarkan Eunhyuk dan Donghae, yang tersisa didalam mobil hanya aku dan sang supir. Melihatnya menangis sambil berjalan membuatku merasa tidak tega. Aku mengetahui dia itu Jiyeon saat Jae Suk Hyung mencegatnya untuk mengantarkan pulang. Tapi jawaban dia adalah ‘Gwenchana, aku ingat jalan pulang’’ jawaban yang lucu…”

“Lalu aku mengajaknya masuk ke dalam mobil. Dia itu cukup pintar berdebat ya rupanya. Setelah berdebat cukup lama akhirnya dia naik ke dalam mobil dan.. dan dari sana lah aku bertanya-tanya perihal hubungan kalian di masa lalu”

“Lalu kau bilang dia menangis? Apa penyebabnya? Kau menanyakannya?”

“Eng…” Kyu terlihat menimbang-nimbang perkataannya “Menurutku sih dia sedang cemburu..”

“Cemburu? Dengan siapa?”

“Siapa lagi kalau bukan gerombolan SNSD, benarkan?”

“MWO?!”

T-ara, nama sebuah anggota Girls Group yang bukan tenar di dunia hiburan. Aksinya bukan bermain di layar televisi atau kancah dunia. Mereka adalah sekelompok wanita biasa yang terdiri atas 6 orang dan sibuk melakukan berbagai acara amal untuk para anak yatim piatu. Awal mereka terbentuk itu karena kesamaan hobi mereka yang suka bernyanyi. 2 tahun yang lalu, mereka aktif dalam organisasi musik di perkuliahan. Akhirnya mereka sepakat untuk membentuk T-ara yang bertugas mencari penggalangan dana untuk anak-anak yang kekurangan. Baik dari segi psikologis, maupun lainnya. Berlatar belakang menyukai anak-anak juga sebagai modal awal mereka mengadakan acara ini. Mereka bukan pengamen jalanan, mereka adalah orang-orang seni yang berjiwa sosial. Mereka bukan mencari ketenaran ataupun kepopularitasan. Mereka mencari ilmu, menebar kebaikan, sekaligus mencari pahala.

Di backstage..

“Akhirnya acara ini sukses juga ya..” Ucap Eunjung dengan leganya. Semua merasa gembira karena acara mereka yang baru saja digelar di kawasan Gmanghwamun ini berhasil terlaksana. Banyak pengunjung yang merapat ke daerah panggung dan menikmati penampilan mereka. Sekaligus mereka juga menyumbangkan sebagian uang mereka sebagai tujuan awal acara ini digelar. Para pengunjung terlihat sangat antusias dan merespon baik acara ini.

“Aku sangat suka saat mereka ikut menyanyikan lagu kita yang berjudul Roly Poly” Ujar Seoyeon setelah meminum air mineralnya. Begitu pun Hyomin yang juga ikut menambahkan perkataan Seoyeon tersebut

“Ne ne! Kalian lihat tidak saat beberapa orang tua mengikuti gerakan Roly Poly? Ahh aku sangat senang melihatnya”

“Ahh jinjja.. Boram mendapatkan hadiah!!” Pekik Qri membuat Eunjung, Hyomin dan Seoyeon langsung menggerubungi Boram

“Palli buka!!”

“Ne, tunggu apa lagi? Cepat kita lihat isinya!!”

“Apakah ini dari Onew Shinee?” gumam Boram penuh harap dan…

TAK

“AHHH SAKIT!!”

“YA! Jangan terlalu berharap Boram-ssi” timpal Seoyeon setelah menjitak kepala Boram. Heh-_- dia seneng banget ya ngegertak si Boram hahaha.

Dengan gusar Boram membuka bungkus kado berwarna pink itu. Dan jjang~ sebuah boneka panda berukuran sedang lah yang menjadi hadiah dari isi kado tersebut. Boram terpukau takjub lalu memeluk boneka panda itu dengan gemas

“Kyeoptaaa~”

“Hey, ada surat didalamnya” Eunjung mengambil surat tersebut lalu membacanya dengan seksama. Tiba-tiba mulutnya terbuka lebar membentuk huruf O besar. Kelakuannya mengundang reaksi penasaran bagi para member lainnya. Hyomin mengambilnya lalu membacakan isi surat itu dengan lantang.

Annyeonghaseyo..

Apa kau yang bernama Park Boram? Boram yang memberikan ku ayam goreng beberapa saat yang lalu? Semoga aku tidak salah orang ya, hehehe~ terimakasih untuk ayam gorengnya. Aku memakannya sendiri loh dan itu sangat sangat enak… jeongmal! Itu adalah ayam goreng terenak setelah masakan ibuku. Jeongmal gumawo, semoga kita bisa bertemu dilain waktu 🙂

Onew SHINee

“JINJJA INI BENAR-BENAR DARI ONEW SHINEE? OMONA!! APA DIA ADA DISINI? APA TADI DIA MELIHAT PENAMPILAN KITA? KYAAAAAAAAAAAAAAKKKKKKK JEONGMAL SARANGHAEEEEEEEEEEEEEE ONEW-SSI!!!!” Boram tidak bisa menahan rasa gembiranya dan langsung berteriak kencang membuncah seisi kawasan Gwanghwamun yang sudah tutup itu. Untung saja sudah tutup ya, kalau belum? Ahh mungkin Boram akan dikeroyok massa. Tapi masalahnya, teriakannya itu berhasil membuat para member menutup telinga mereka rapat-rapat. Lalu perlahan-lahan satu per satu diantara mereka pergi meninggalkan Boram yang sedang berbunga-bunga itu hahaha~

~

Jiyeon terduduk disisi bagian depan panggung. Beberapa helaan nafasnya menuai reaksi dari para penata panggung yang sedang beres-beres disana. Ada yang menggulung kabel, membereskan bangku-bangku, mencopot properti yang menggelantung diatap panggung, dan sebagainya. Kehadiran Jiyeon mungkin seperti benalu yang mengganggu aktivitas mereka. Sekalinya ditanya yeoja itu tidak menjawab sama sekali. Sibuk melamun dengan dunianya sendiri.

Tiba-tiba terdengar alunan sebuah lagu dari Kyuhyun yang berjudul ‘At Gwanghwamun’ Jiyeon menggerakan kepalanya menengok kesana-kemari, mencari tahu siapa yang sedang menyalakan lagu tersebut. Alhasil yang ia temukan adalah seorang namja berjalan ke arahnya dari belakang panggung sambil memegang sebuah mic. Jiyeon memperhatikan penampilannya dari ujung kaki ke ujung kepala, saat dia mendongak namja itu turut duduk disamping Jiyeon sambil menyanyikan lagu tersebut. Choi Minho.

Neon eottaenneunji, ajik yeoreumi nama

Waenji nan jogeum jichyeotdeon haru

Gwanghwamun garosu eunhaengip muldeul ttae

Geujeya gogael deureosseonna bwa

Nuni busige banjjagideon

Uri dureun imi nami doeeotjanha

Ne pum aneseo sesangi nae geosieotdeon

Cheoreopdeon sijeoreun annyeong

Dua bait lagu dinyanyikan Minho dengan sempurna. Sedikit membuat Jiyeon terbengong-bengong tidak percaya akan kehadiran namja ini. Minho berdiri lalu menjulurkan tangannya. Jiyeon tidak menyambutnya dengan baik, cukup lama berpikir hingga

“Jebal” pinta Minho dengan tatapan penuh harapnya. Akhirnya Jiyeon menyambut tangan Minho dengan gemetaran. Entah mengapa rasa bencinya terhadap Minho kini dengan mudah menyusut begitu saja.

Oneul babocheoreom

Geu jarie seo inneun geoya

Biga naerimyeon heumppeok jeojeumyeo

Oji annneun neoreul gidaryeo

Naneun haengbokhaesseo

Geu son japgo geotdeon gieoge

Tto dwidora bwa nega seo isseulkka bwa

Lalu kejutan apa lagi ini? Setelah Minho yang bernyanyi, kini yang melanjutkan bagian reff nya adalah si penyanyi asli. Jiyeon menengok ke belakang dan mendapati Kyuhyun, namja yang pernah memintanya memasuki mobil van nya itu ternyata sudah berdiri di atas panggung. Sambil melambaikan tangannya ke arah Jiyeon, ia tersenyum ramah.

“Apa maksudmu melakukan semua ini, Oppa?” Minho tidak menggubris pertanyaan Jiyeon namun ia malah menggenggam erat tangannya. Keduanya kini sudah berada dibawah panggung menyaksikan penampilan Kyuhyun yang tengah bernyanyi itu.

“Lagu kita”

“Apa?”

“Bukankah ini lagu untuk kita?” tanya Minho membuat Jiyeon mengalihkan pandangannya menghindari tatapan Minho. Iya sih, dari isi lirik lagunya saja seperti kenangan mereka di masa lalu. Tapi tunggu, Jiyeon jadi bingung. Lagu ini lebih menonjol ke siapa? Jiyeon atau Minho?

“Malam itu aku datang kesini untuk mengenang masa lalu kita. Sampai aku kehujanan dan basah kuyup pun itu tidak menjadi masalah karena aku sedang menunggumu. Saat itu aku berpikir, bisa bertemu denganmu lagi adalah hal yang sulit, tapi ternyata pada akhirnya kita bertemu hingga saat ini. Aku bahagia sekali Jiyeon..” kata Minho yang semakin mengeratkan genggamannya.

“Kenapa membohongi ku?”

“Eh?” Jiyeon menengok cepat dan mendapati kedua bola mata Minho yang menuntut meminta jawaban “Bohong apanya?” elak Jiyeon tidak mengerti

“2 tahun yang lalu kau tidak tahu apa-apa bukan? Kau hanya tahu kalau aku akan segera debut menjadi artis. Kau tidak tahu kan rencana ku yang ingin mengakhiri hubungan kita? Kenapa saat itu kau menyanggupinya? Kau pura-pura kuat tapi padahal kau sedang hancur. Bukan begitu eoh?”

“Akhirnya kau tahu?”

“Iya! Aku tahu dari Kyuhyun Hyung! Jadi itu alasanmu menghindari ku hah?”

“Aniya.. bukan begitu. Aku hanya..” Jiyeon menggigit bibir bawahnya takut “Aku hanya merasa dunia kita sudah berbeda Oppa, sekalipun kau hadir aku takut kembali mencintaimu! Bahkan aku tidak bisa berhenti mencintaimu hingga sampai detik ini! Aku hanya ingin sadar diri. Aku hanya tahu diri. Meski kau dekat, tapi kau sulit untuk digapai. Karena bukan hanya satu yeoja yang sekarang ingin memilikimu, Oppa”

“Lalu? Apa kau percaya aku memilih salah satu diantaranya? Sampai sekarang aku bahkan masih menunggumu, Jiyeon! Untuk apa aku datang ke tempat ini kalau bukan karena aku rindu segalanya? Untuk apa aku merindukanmu tanpa ada rasa cinta, eoh?”

“Oppa gumanhae! Ini bukan saatnya!!!” air mata Jiyeon menetes seketika. Ia berusaha menghindari tatapan Minho yang semakin menatapnya dalam. Ia berusaha sadar kalau ia tidak pantas ‘dipilih’ dari seorang ternama seperti Choi Minho. Mereka bagai lapisan dunia yang berbeda bagi Jiyeon.

“Jiyeonni~ !” Minho menangkap satu tangan Jiyeon lalu menariknya untuk merengkuh hangat badannya itu. Minho berbisik tepat dibalik pelukannya “Untuk apa aku menciummu jika tidak ada rasa cinta? Untuk apa aku memelukmu jika tidak ada rasa ingin selalu dekat? Untuk apa aku berada disini jika tidak ada tujuan? Kau paham eoh?”

Jiyeon melepas pelukan Minho tersebut. Dengan kedua mata yang sudah basah ia memandang Minho dengan sengit

“Waeyeo Oppa? Apakah kau menyesal dengan semua ini?” tanya Jiyeon dengan lantangnya

Iya, Minho akui ia sangat menyesal. Ia akui jika pada saat itu hatinya labil dan tidak bisa memilih. Resiko kah. Iya, inilah resiko menjadi seorang artis. Demi karier, sejenak mereka amnesia dengan yang namanya Cinta. Tapi tidak taukah dibalik itu semua Minho merasakan kesepian? Kehilangan, lebih tepatnya.

“Maafkan aku.. ini semua salahku Jiyeon. Mungkin seharusnya aku malu dengan semua keadaan ini. Seakan berputar dan aku merasakan karma yang luar biasa. Aku tahu tidak seharusnya aku berusaha mencarimu lagi, aku tahu tidak seharusnya aku berusaha memintamu lagi untuk kembali, dan aku sadar.. aku tidak pantas menerima kesempatan kedua! Ne, aku tidak pantas..” Minho menundukan wajahnya menutupi air matanya yang sebentar lagi akan menetes. Jiyeon memandangnya pilu, namun jauh didalam hatinya dia begitu bahagia akan kembalinya Minho yang seperti dulu. Yang mengharapakan cinta kasih darinya..

“Kalau kau memang mencintaiku, kenapa kau tidak pernah mengatakan kalau kau mencintaiku?!” sungut Jiyeon membuat Minho mendongak dengan cepat

Secepatnya Jiyeon menarik kerah baju Minho dan… CHU~  Ia mencium bibir Minho.

“Ya?” Minho mendelik terkejut kala Jiyeon melepasnya dan kini tangan manisnya sudah mengalung tepat dilehernya.

“Kenapa? Kau mau marah karena aku menciummu lebih dulu? Bukankah waktu itu kau juga pernah merenggut bibirku saat dikamar mu?” Minho mengedipkan matanya berulang kali

“Waeyeo?! Kenapa kau hanya diam saja?!” kesal Jiyeon yang sudah mulai marah itu

Minho membuka suaranya gelagapan “K-kau tahu ka..kalau aku ini se..dang gu-gup. Bahkan le..lebih gugup di-bandingkan saat konser di-depan ri…bu..an pe-non-ton. Jin-jja..” Jiyeon tidak percaya dengan respon Minho barusan, dengan kecewanya dia berdecak dan pergi meninggalkan Minho yang menurutnya tidak peka itu.

“Cih.. jawaban macam apa itu? Sudahlah aku pulang saja!” Jiyeon bergetak kesal seraya berjalan menjauh meninggalkan Minho yang masih belum tersadar dari sengatan Electric Heart nya. Dari kejauhan Jiyeon bergumam pelan “Apa susahnya mengatakan Aku Mencintaimu? Ishh susah sekali!!”

“JIYEONNAH!!! Kita kembali bersama?” beberapa langkah Jiyeon berjalan, barulah terdengar sahutan kencang dari Minho.

“Terserah”

“Apa katamu?!”

“TERSERAH”

Diam. Tidak ada sahutan lagi yang dikeluarkan dari Minho. Sedikit membuat Jiyeon bingung dan berpikiran apa namja ini sedang mempermainkannya ya? Ahh sudahlah! Lebih baik ia segera meninggalkan kawasan ini. Semakin malam malah semakin membuatnya menderita. Bahkan otaknya sudah tidak memikirkan dimana keberadaan para eonni nya itu.

Tiba-tiba saja…

“JIYEON!!!”

Minho berlari dan menarik tangan Jiyeon hingga membuatnya berbalik dan saling beradu pandang. Bukan hanya itu saja, refleks Minho segera menautkan bibirnya dalam dan semakin dalam mencumbu Jiyeon yang teramat ia cintai. Semerbak keharuman bunga dari terpaan angin menyeruak masuk menambah momentum keindahan saat mereka asik dengan dunia mereka. Seakan kawasan ini milik mereka berdua. Tidak tahukah kalau kini banyak mata tersembunyi yang mengamati mereka? Paparazzi yang menyeramkan itu?

“Geudae noonbit geudae ipsool, boneun neukkim you’re so beautiful
Han soongando naegae nooneul ddael su eopseo, geu eoddeon pyohyundo neohanteneun bbael su eopseo, meoributeo balkkeutkkaji geudaen one and only girl, hanabuteo baek kkaji budeureopgae daehaji, geudaega nal taekhaneun narae ee sesangeun stop….. You’re my world”

“Hah?” Jiyeon menganga tidak mengerti saat Minho menghentikan ciumanya, ia malah langsung melontarkan kalimat sepanjang itu dengan suara bernada seperti dikejar-kejar kereta. Membuat Jiyeon mengedipkan kedua matanya berkali-kali pertanda… bingung.

“Ya! Itu salah satu bagian rapp ku di lagu Dream Girl? Kau tidak tahu hah?”

“Ah…” Jiyeon beru tersadar “Maksudmu menyanyikan itu di depanku apa? Mau menunjukan kehebatanmu? Hahahaha” Jiyeon tertawa geli saat tiba-tiba saja raut keasaman wajah Minho naik hingga memerah. Kedua tangannya menangkup kedua pipi Jiyeon hingga pipi gadis itu menggembul seketika, menghentikan tawanya.

“Ya!” pekik Jiyeon terdengar tidak jelas

“Kenapa kau itu bodoh sekali?”

CHU~ Minho mengecup bibir Jiyeon kilat

“Kau bodoh! Maksud aku melakukan itu adalah sebagai ungkapan isi hatiku, masih belum mengerti juga?”

CHU~ lagi, Jiyeon dibuatnya melotot karena aksi Minho

“Ayolah.. apa masih belum jelas juga? Kau sengaja ya biar aku menciummu terus?”

CHU~

“Baiklah.. biar aku perjelas, SA-RANG-HAE”

CHHH~~~BEPPPPP

Kali ini Minho gagal mencumbu Jiyeon, pasalnya tengan yeoja tersebut sudah terangkat dan membekap bibir Minho yang sudah nyosor duluan. Aishhh jinjja…

“Oppa! Sejak kapan otak mu berubah yadong seperti ini? Jangan-jangan kau sedang mabuk ya?”

“Ne” Minho menyeringai mengerikan “Kau yang membuatku mabuk, Jiyeonni~” Minho mengedipkan sebelah matanya membuat bulu kuduk Jiyeon bergidik seketika.

“Aku mencintaimu..” Minho merapatkan wajahnya dengan senyuman khas miliknya yang mematikan itu. Sekilas senyuman cantik mengembang salah tingkah dari bibir Jiyeon. Rangsangan itu mulai terasa saat Minho sudah mengunci pinggangnya dan menarik tubuhnya lebih merapat.

“Aku juga mencintaimu” bisik Jiyeon dengan terpaan nafas yang mulai memburu menerpa wajah Minho

“Jeongmalyeo?” Minho bertanya memastikan seraya menggeser hidung mancungnya ke arah kanan wajah Jiyeon dan mencium lembut pipi gadisnya itu.

“Oppa! Kau ini banyak bicara! Cepat cium aku!”

Minho tertawa kecil, saat dirasakan tangan Jiyeon sudah kembali mengalung sempurna dilehernya, ia pun melumat mesra penuh gairah pada bibir Jiyeon yang sangat manis itu. Terasa lebih dalam hingga menggetarkan segala efek cinta yang tumbuh dihati mereka. Nafas yang saling memburu, pertukaran salifa, tidak perduli jika kedua bibir mereka sudah basah karena masing-masing. Yang mereka tahu, malam ini, dunia ini bahkan saat ini seakan berhasil mereka genggam bersama. Waktu yang terasa panas namun membuat kawasan Gwanghwamun ini menjadi lebih indah dan sangat indah.

Disini, akhirnya aku sadar

Ternyata aku yang selama ini berubah

Dimasa yang akan datang, berikanlah aku satu senyuman

Aku bahagia

Karena hari ini, tempat ini indah seperti pada kenangan kita

.

.

.

“Aigoo aku jadi terharu~” Onew yang ternyata sedang sembunyi dibalik semak-semak belukar itu tengah menyaksikan Minho dan Jiyeon yang sedang berciuman. Dia tidak sendiri, masih ada Taemin si maknae disampingnya

“Kekeke~ kasian sekali Kyuhyun Hyung, selesai bernyanyi dia malah disuguhi pemandangan seperti itu. Hahaha aku yakin dia sangat iri dengan Minho Hyung yang bisa mendapatkan kembali cintanya hahaha” Taemin tertawa cekikian dan saat ia menoleh kepada Onew, seketika tawa itu berhenti

“Ya Hyung! Kau menangis eoh?”

“Aniya.. hikss.. untuk apa aku menangis? Cengeng sekali..” elak Onew terlihat mengucek matanya itu

“Jeongmal? Gundae, matamu berair. Aigoo.. jangan-jangan kau juga iri dengan Minho Hyung?

“Aniya~~ hiks… aku hanya lapar dan ingin makan ayam goreng”

GUBRAK!

 

 

 


 THE END

Annyeong, gumawo sudah membaca ya.. semoga kalian terhibur :*

*Note (Arti part Minho’s rapp) –>

Tatapanmu, bibirmu
Perasaan dari melihatnya, kau sangat cantik
Aku tidak bisa memejamkan mataku sebentar
Aku tidak bisa menghilangkan gambaran apapun untukmu
Dari ujung kepala hingga kaki, kau adalah satu-satunya dan hanya gadis(ku)
Aku memperlakukanmu dengan lembut dari satu sampai seratus
Di hari kau memilihku, dunia ini akan berhenti
Kau adalah duniaku

 

*Gwanghwamun’s side

KWSQ1943 Gwanghwamun-Square

 

 

 

 

30 tanggapan untuk “At Gwanghwamun (Songfic)

  1. Aiihhhh Happy Endingggg^^ kirain bakal Sad~~
    jadi penasaran dehh itu lagi kyuhyun sebenernya inspirasi dari mana XD menejernya Minho kasian bgtt dicuekin ‘sakitnya tuh disini’ wkwkwk Endingnya Manis bgttt ❤ Minho Oppa kau Napsu sekaliiii hahaha jiyeon juga sama Genitnyaa wkwk
    Daebakk eonnie(y)

    1. Biasalah eon aku lagi menerjang lautan seluas samudera pasifik (?) memuaskan kah? Aigoo gumawo:) semoga bukan majas ya hahaha. Iya nih aku masih buntu sama cerita itu hahaha ditunggu saja ya insyaAllah

  2. awalnya kesel sama minho yg mengakhiri hubungannya dg jiyeon tapi melihat betapa dia.juga terpuruk karena nggak bisa bersama jiyeon kasihan juga sama minho.. senang juga akhirnya MinJi bisa bersama lagi onew busyet dah yg dipikirin cuman ayam goreng mulu bisa2 jd saingan upin ipin 😀 😀 😀

  3. yuhhuuuu.. seneng bacany.. seneng minho msh tetap mencintai jiyeon begitu jg jiyeon yg tetap mencintai minho.. udh lama gk baca ff minji couple.. jd seneng bgt bacany

  4. akhirnya kamu muncul jg saeng dri pertapaanmu.lgsung oneshoot panjang lengkap.hahaha managernya lucu terabaikan
    gmana tu si kyuhyun mungkin cengo ya liat minji kiss..hahaha

  5. sekian lama akhrnya cb jg
    bkn senyum” gaje ni ff hhe
    kasihan bgt di awal ma jiyi tp d akhrnya kasihan ke kyu
    seneng ma minji akhrnya brsatu kekeke
    dtunggu next ffnya
    semangat
    gomawo

  6. minho awal niat nya mau putusin jiyeon sebelum debut tp dia malah kangen dulu sama jiyeon >.<
    emang jiyeon gak bisa dilupakan kekeke
    managernya baik banget
    cerita bagus saeng XD
    bikin lagi oneshoot dong saeng ^^

  7. Suka sukaaa sekliii samaa ff nyaa walaupun dari songfic:D aduhhh Pkoknya suka suka sukaaa deh:D akhrnyaa postt jugaa:D selalu ngguin post ff nya nih:D Ceritanya Daebak, Good sekaliii, Jiyeon yeoja yang kuat ya:) Akhrnyaa merekaa bersatuu. Kembali{}
    Pkoknya dtnggu selalu tulisan” muuu Fighting and Hwaiting eoh!!!!!;)

  8. Awal baca udh takut aja, ngeri sad endinf tp ternyataaa minji kembali bersama
    Saat minho mutusin jiyeon itu bener2 bikin nyesekkkkk bgt apalagi ngebayangin jiyeon yg berbohong udh tau semuanya itu bener2 miriss bgt
    Tp untung semua berakhir indah
    Kyu drpd iri ngeliat minji, mending langsung cari pacar juga … * tunjuk diri sendiri 😄😄😄

    Nice ff thorr

  9. huaaaaaaa
    akhir_ny kmu update lagi,,, 🙂
    kmna sja dirmu!!! 🙂
    nice ff,,suka bnget ma stiory wlaupun d awal MINJI putus!!tpi akhir_ny mrka bersatu kmbil… 🙂
    neeeext q tunggu ya ff MNjI yang lan_ny… 😉
    O’ya ff frozeen kpn d lanjut niiich.????q tunguu loch… 🙂

  10. huaaaaaaa
    akhir_ny kmu update lagi,,, 🙂
    kmna sja dirmu!!! 🙂
    nice ff,,suka bnget ma stiory wlaupun d awal MINJI putus!!tpi akhir_ny mrka bersatu kmbil… 🙂
    neeeext q tunggu ya ff MNjI yang lan_ny… 😉
    O’ya ff frozeen kpn d lanjut niiich.????q tunguu loch… 🙂
    FAIGTHING… 😉

  11. huaaaaaaa
    akhir_ny kmu update lagi,,, 🙂
    kmna sja dirmu!!! 🙂
    nice ff,,suka bnget ma stiory wlaupun d awal MINJI putus!!tpi akhir_ny mrka bersatu kmbil… 🙂
    neeeext q tunggu ya ff MNjI yang lan_ny… 😉
    O’ya ff frozeen kpn d lanjut niiich.????q tunguu loch… 🙂
    FAIGTHING… 😉 🙂

  12. huaaaaaaa
    akhir_ny kmu update lagi,,, 🙂
    kmna sja dirmu!!! 🙂
    nice ff,,suka bnget ma stiory wlaupun d awal MINJI putus!!tpi akhir_ny mrka bersatu kmbil… 🙂
    neeeext q tunggu ya ff MNjI yang lan_ny… 😉
    O’ya ff frozeen kpn d lanjut niiich.????q tunguu loch… 🙂
    FAIGTHING… 😉 🙂
    q tunggu ya…

  13. ffnya kerennnn..
    ah lagu kyuhyun yg ini mang benar” menyentuh. apalagi kalo ternyata lagu ini dibuat karna minji pasti so sweett
    onew oppa ingatnya ayam mulu dah haha. . tp tingkahny bikin ngakak . dan kyu oppa kasihan pasti dy cengo n iri liatin minji yg lg kasmaran.
    pokoknya selalu seneng baca ff couple terfavorit ini hihi.. ditunggu karya selanjutnya fighting!!!

  14. sedih banget ffnya, pertama lihat gak mau baca, soalnya lihat judulnya udah kebayang isinya, dan bener pas baca duh T,T

  15. , happy ending, akhrnya minji kmbli.. aduch dsar minho, putus ama jiyi gra2 debut, untuk bisa kmbli, gmna klw gak? ngebatin dech..

  16. wow…
    sweet bnget ceritanya. diawal nyesek ngebayangin minho dan jiyeon putus gara2 debut. tapi endingnya tambah terharu, ternyata cinta mereka berdua blm hilang sama sekali.
    berkat bntuan orng2 d sekitar minji jg hubungan minho dan jiyeon kembali terjalin..
    sempat ngakak jg d endingnya gara2 onew yg klaparan itu, hahaha….

    keep writing ya authornim. d tunggu karya mu selanjutnya…

Tinggalkan komentar